5 (Lima) Keistimewaan Umur 30-an, Keistimewaan yang ‘Mbelgedes’
Sebagai
manusia yang sedang hot-hot-nya
berada dalam kategori usia 30-an, saya sebagai Uwak-uwak par
Porsea-Siantar-Medan (kayak jurusan bus Sinar Nauli), akan memaparkan hal ter-suwek (baca SWAG) ketika berada dalam
usia itu.
Bagi
pembaca yang belum mencapai usia itu, maka waspadalah. Bagi yang sudah melewati
usia 30-an, maka bersyukurlah artinya Anda panjang umur. Dan bagi yang berada
dalam masa itu (30-an) mari kita saling menguatkan (letakkanlah tanganmu di
atas bahuku, biar terbagi beban ituuu… (sedang bernyanyi (dalam kurung di dalam
sebuah dalam kurung itu menjijikkan)))!!!
Baiklah,
aku akan memulai apa saja keistimewaan ter-mblegedes
dari usia 30-an seperti kitah (kita
pake h, maafkan saya Balai Bahasa) mantan para abegeh 90-an ini. Aku tidak akan memperlama kalam, karena aku tahu
di usia 30-an persedian kesabaran itu mulai hilang sedikit demi sedikit.
- Orang-orang ‘mengatai’ kita tua. Tapi ketika mati di
usia 30-an, maka orang-orang akan mengatakan kita mati muda.
Sebuah kembelgedesan yang absolut, bukan? Itu seperti masa hidup dihina-dina,
lalu kemudian ketika mati baru orang-orang tersadar bahwa yang kita lakukan
adalah tindakan kepahlawanan. Sama sekali nggak berguna. Kecuali itu bisa
membantu kita menghadapi pertanyaan malaikat.
- Kita-kita masih merasa muda. Tapi ketika
berinteraksi di tempat umum, kita lalu sadar kita telah tua ketika orang
menyapa kita dengan, “Pak/Bu!” Itu rasanya ‘nyosss’ sekali.
- Tidak bebas dari komentar ketika menggunakan
aksesoris kekinian. Orang-orang di usia 30-an, biasanya belum begitu sadar
akan ‘ketuaannya’ sehingga sebagian dari mereka masih menggunakan
aksesoris di abad kejayaannya. Ketika hal itu dipindai oleh orang-orang
yang lebih muda, maka mereka akan memberikan komentar beragam yang
cenderung tendensius. Begini beberapa contoh komentar kalau itu terjadi di
wilayah saya (Medan dan sekitarnya).
“Aih, Mak! Maen gelangnya, ya Kak!”
“Ih, masih darah muda, ya!”
“Ih, udah tua pun, sok muda.”
<<< terekstrem.
Dalam hati orang-orang usia 30-an, “Ko
piker aku udah tua kali?”
Dalam
hati yang lebih muda, “Iyalah!”
- Sudah timbul kerutan di bagian garis tawa dan
mata.
Untuk kaum perempuan, ini sesuatu
yang mengkhawatirkan. Maka di usia ini, biasanya mereka mulai sadar untuk mencari
mana krim anti aging yang paling paripurna. Di sini kemudian kekuatan ber-‘mercury’
dibuktikan. Kau akan menjumpai muka yang sukses dengan krim siang malamnya. Dan
mana yang tidak. Serta mana yang tak peduli akan serangan keriput. (Aku
golongan tengah)
- Mulai Dihadapkan Kenyataan Hidup yang Sebenarnya.
Hidup itu pahit, Jendral!
Demikianlah
fakta ter-mbelgedes ketika seseorang berada di usia 3o-an. Yang pasti di usia
ini biasanya orang begitu keras bekerja untuk persiapan masa tua.
Medan,
02 Desember 2017
Sumber gambar: koleksi pribadi dan www.google.com
Sumber gambar: koleksi pribadi dan www.google.com
Di sini (jawa), 'mbelgedhes' itu istilah untuk mewakili tanggapan terhadap omong kosong.
ReplyDeleteKayak orang lagi cerita seru, tapi kita tahu aslinya nggak begitu. Kita bakal nanggapi, "Eleh, mbelgedhes!" Begitu. 😄😄😄